9 July 2008

NOVEL BERBAHASA MANDAILING: TONA SIAN JAMBATAN MERAH

Masa remaja laksana masa pancaroba. Bagai suatu musim yang baru berganti dari pancaran sang surya kala kemarau menanti mendung tanpa surya di kala hujan. Masa kemarau selalu disambut bahagia oleh semua dan masa hujan kerap dijawab sedih oleh mereka. Namun, baik masa hujan maupun masa kemarau, bukan berarti tanpa bahagia dan duka dan bukan juga tanpa nestapa dan tawa. Masa pancaroba adalah masa peralihan diantara dikotomi kedua musim, suatu fase meningalkan suka dan duka di masa kemarau menanti nestapa dan tawa di kala hujan.

Demikian kiranya analogi masa remaja, meninggalkan cerita suka dan duka dengan ibunda, meninggalkan masa bocah dan belia yang penuh ceria dan menanti masa nestapa dan tawa mendayung asa meraih bahagia dalam dunia baru yang semakin fana.

Pardomuan Batubaru--kelahiran Desa Tanobato di Mandailing dan Halimah Lubis--gadis remaja kelahiran Roburan di Mandailing mengalami masa-masa bahagia dan nestapa itu di masa remajanya. Ketika cinta lahir dari dua insan tak berdosa, mengalun sahdu menyatukan cita. Namun, masa pancaroba ini mereka lewati dengan ribuan duri yang siap menusuk, melukai dan kalau durinya cukup tajam bisa perlahan merengguh nyawa mereka.

Seperti apa kisah mereka dilukiskan?. Anda dapat mendowload secara berkala Novel berjudul : TONA SIAN JAMBATAN MERAH dalam Bahasa Mandailing pada Blog ini. Anda dapat mendownloadnya dengan mengklik judul ini : Bagian I Ponggol I = TANOBATO 1997.pdf Bagian II Ponggol II = MANIKTIK BURANGIR.pdf dan Bagian IIIPonggol III = MARDEGE TU SIBANGGOR.pdf. Bagian IV sampai X dapat anda download pada blog ini kemudian.